Inilah Kondisi Pasar Mayong, Pemkab Jepara: Akan Diperbaiki Sambil Menunggu Anggaran

(foto kondisi di dalam pasar Mayong Jepara)



InilahBean.com - Jepara, 


Kernit gedung di lantai dua Pasar Mayong ambrol di beberapa sisi. Tak hanya atap, beberapa fasilitas pasar juga tidak berfungsi.Saat dikonfirmasioleh Pemkab Jepara, ada rencana terkait perbaikan sambil menunggu anggaran.


Baca juga : 

Maling Kotak Amal di Jepara yang Viral Tak Dilaporkan, Begini Kata Polisi..

Baca juga : 


Diketahui atap gedung dua ruang kuliner pasar tampak ambrol 3 x 4 meter dan seng besi atap penyangga tampak terlihat. Ambrolnya atap tidak hanya pada satu sisi namun tersebar. Dari pintu masuk bawah, ada satu di ujung kiri, dua titik di ujung paling kanan dan satu tampak tepat di atas lokasi pedagang berjualan.




Melihatnya dari luar gedung, tepatnya di area parkir lantai dua, tampak jelas atap yang kernit ambrol. Khususnya di lantai dua, kran untuk mencuci tangan pecah dan tidak bisa digunakan. Di lantai dua pusat kuliner tampak tak terawat. Meja-meja tidak berpenghuni itu berdebu. Terlihat bekas genangan air yang mengering juga di lantai.




Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara Eriza Rudi Yulianto melalui Kabid Pengelolaan Pasar dan Pedagang Kaki Lima Himawan menerangkan pihaknya akan mengusulkan perbaikan ke depannya. ”Nanti akan kami usulkan perbaikan, menunggu ketersediaan anggaran,” jelasnya.





Terkait pasar yang sepi dan tidak terawatnya ruangan, pihaknya menjelaskan sudah mengkomunikasikan kepada kepala pasar. Pihak pasar akan mencari solusi terkait hal tersebut. ”Kepala pasar sedang mengupayakan bagaimana bisa menarik pengunjung,” imbuhnya.


Baca juga : 


Salah satu pedagang di lantai dua Ngateno mengeluhkan atap tersebut yang kadang bocor. Ia mengaku setiap hujan deras area bawah atap tersebut bocor dan membuat genangan air.




Terkait bangunan, petugas parkir yang tidak ingin disebut namanya membenarkan kerusakan tersebut. Selain kebocoran, di area lokasi parkir tepat belakang pintu lantai dua sering terjadi banjir saat hujan deras. “Kalau pagi genangannya bikin ganggu,” imbuhnya.***

Sumber: RK.


Tag




Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM

Koran.co.id  – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin. Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak. Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan...