Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM



Koran.co.id – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin.

Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak.

Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi

Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas.

Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Komnas HAM menyebut pendekatan militer terhadap anak tidak tepat, sementara LBH Pendidikan menyayangkan pelaksanaan program yang dinilai tanpa kajian akademis maupun pendekatan psikologis.

Kekhawatiran Guru dan Murid di Bekasi

Sejumlah guru dan siswa di Bekasi mengungkapkan ketakutan terhadap program barak militer ini. Mereka khawatir pendekatan keras akan berdampak negatif terhadap kondisi mental dan perkembangan anak-anak usia sekolah.

Meski begitu, Dedi Mulyadi membantah bahwa program tersebut melanggar HAM. Ia menekankan bahwa kegiatan di barak militer lebih kepada pembentukan karakter dan kedisiplinan, bukan hukuman fisik.

Isu HAM dan Pendidikan di Sorotan Publik

Kasus ini membuka perdebatan luas tentang pendekatan yang tepat dalam mendidik siswa bermasalah. Banyak pihak menilai bahwa pendidikan seharusnya bersifat mendidik, bukan menghukum. Perlindungan hak-hak anak dan pendekatan humanis dianggap jauh lebih relevan dalam dunia pendidikan saat ini.

Editor : Zanuar

Indonesia Jadi Lokasi Uji Vaksin TBC Baru, Bill Gates Kucurkan Dana Rp2,6 Triliun

Indonesia menerima hibah Rp2,6 triliun dari Bill Gates untuk uji vaksin TBC M72. Uji coba melibatkan ribuan warga dan diawasi ketat oleh Kemenkes. Koran.co.id – Indonesia menjadi salah satu negara yang ditunjuk sebagai lokasi uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) terbaru, yakni vaksin M72/AS01E, hasil pengembangan GlaxoSmithKline dan Gates Foundation. Dalam mendukung proses ini, Bill Gates menyumbangkan Rp2,6 triliun melalui yayasannya untuk mempercepat penelitian dan penanggulangan TBC di negara-negara dengan kasus tinggi. Uji klinis vaksin TBC ini telah melibatkan lebih dari 2.000 partisipan dari Indonesia, dan dipantau langsung oleh tim Kementerian Kesehatan. Uji coba ini juga dilangsungkan di beberapa negara Afrika seperti Kenya dan Malawi. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, yang saat ini menempati posisi kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Pemerintah berharap hasil uji klinis ini dapat menjadi solusi baru yang lebih efektif, karena v...