Pasangan konten kreator Demian Aditya dan Sara Wijayanto gagal membuat konten 'Nelusur' di RSK Tayu Kabupaten Pati Jawa Tengah karena proses syuting memicu kerumunan sehingga dibubarkan polisi. Pihak Demian mengklaim sudah mengantongi izin namun hal itu dibantah oleh Bupati Pati Haryanto.
"Tidak ada izin. Semua surat izin pasti (ditembuskan) ke saya, tapi saya tidak pernah membacanya. Saya hanya dapat laporan dari Camat. Karena kegiatan mereka menimbulkan kerumunan, setelah dirapatkan Gugus Tugas Kecamatan, langsung dibubarkan," kata Haryanto kepada wartawan, Rabu (1/9/2021) kemarin.
Terlebih, lanjut Haryanto, tim konten kreator Demian cs tersebut datang dari Jakarta. Ia khawatir jika terjadi penularan dan muncul klaster baru COVID-19 di Kabupaten Pati yang saat ini telah turun status PPKM pada level 2.
"Memutuskan untuk batal shooting di RSK Tayu-Pati karena keadaan tidak kondusif, walaupun sudah memiliki perizinan yang lengkap dari semua instansi juga kepolisian, tapi protokoler lebih kami utamakan," tulis Demian dalam unggahan tersebut dikutip Rabu (1/9).Diberitakan sebelumnya, lewat akun Instagram pribadinya, @demianaditya, Demian mengunggah foto dirinya di RSK Tayu Pati. Demian menjelaskan alasan batalnya syuting di RSK Tayu kepada followersnya.
Sara Wijayanto juga menulis hal senada di akun Instagram pribadinya, @sarawijayanto. Sara menyebut pihaknya sudah mengantongi izin resmi untuk kegiatan syuting Nelusur, hanya saja karena situasi tidak kondusif maka rencana syuting itu pun dibatalkan.
"Banyak sekali DM dari Saraddicts yang request untuk kami penelusuran di RSK Tayu Pati. Dan akhirnya malam ini setelah mengurus perizinan, kami berkesempatan untuk shooting NELUSUR di RSK Tayu, Pati. Tapi walau kami sudah punya perizinan resmi dari semua instansi terkait, akhirnya kami memutuskan untuk tidak jadi shooting. Dikarenakan kondisi di luar lokasi tidak kondusif. Kami sangat memperhatikan prokes dan menghindari kerumunan," tulis Sara Wujayanto.
"Karena sebelumnya masyarakat sudah mengetahui agenda itu, sehingga rasa ingin tahunya masyarakat berdatangan dan berkerumun untuk melihat kegiatan pembuatan konten kreator. Ketika berjalan 10 menit tim Gustu Covid Kecamatan dan Tim PPKM Kabupaten menghentikan kegiatan tersebut," jelas Rumain kepada wartawan, hari ini.Sementara itu Kapolsek Tayu Iptu Rumain menerangkan kehadiran dua konten kreator itu memicu kerumunan karena warga banyak yang berbondong-bondong datang menonton, Selasa (31/8) malam. Untuk diketahui, RSK Tayu Pati merupakan kompleks rumah sakit yang ditutup sejak 2013 lalu dan memiliki kisah mistis.
Rumain menyebut tim konten kreator itu kemudian dibawa ke Mapolsek Tayu. Dalam pertemuan itu pihak Demian Aditya cs minta maaf karena memicu kerumunan.
"Pada kesempatan itu Kreator YouTube Nelusur dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI meminta maaf kepada Tim PPKM Kabupaten Pati dan Tim Gustu Covid Kecamatan Tayu, karena kegiatannya menimbulkan kerumunan. Dan kreator youtuber penelusuran sejarah di RSK Tayu kembali ke Semarang," terangnya.***
#Pati #DemianAditya #RSKTayu
0Komentar