Cerita Ngakak Mbah Darmo Saat Pasang Gigi Palsu

(foto ilustrasi dokter dan si Mbah Darmo)


InilahBean.com - Cerita Lucu



Berawal dari kisah lucu dari Mbah Darmo yang ingin tampil layaknya pria muda gagah dan menawan. Pada harapan Mbah Darmo yang paling utama adalah ingin terlihat rapi pada semua giginya karena faktor umur yang sudah menua, Mbah Darmo tidak memiliki gigi sama sekali. 


Baca juga : 

Baca juga : 


Setelah dapat informasi dari tetangganya, Mbah Darmo kemudian mendatangi klik spesial Gigi di daerah kota. Dalam percakapan antara Mbah Darmo dan Dokter Gigi menimbulkan gelak tawa yang membuat pembaca jadi terpingkal pingkal.


Baca juga : 

Baca juga : 


(Tulisan Bahasa Jawa)

Awalan perbincangan antara Mbah Darmo dan Dokter : 


Dokter : Mbah, untune jenengan niku sampun ompong, kulo pasangi untu anyar mawon nggih?

Simbah : Yowis rapopo, lha rego piro?
Dokter : Murah mbah naming rong yuto mawon.


Simbah : Yo pasangen wae, gek ndang
Dokter : (masang untu palsu dingo simbah)

Dokter wis rampung masang untu palsu dinggo simbah. Simbah ngekeki duit nang doktere.

Simbah : Iki dok duite, tak bayar pas rong yuto yo..


Dokter : Nggih mbah matur suwun nggih.
Simbah wis mlaku tekan latar klinik gigi trus diceluk meneh karo doktere
Dokter : Mbah niki duite palsu! Jenengan bade ngapusi to?

Simbah : Lha ngapusi pie?
Dokter : Lha niki duite jenengan palsu lakyo ngapusi.

Simbah : Yo pak dokter kan masang untu palsu nang cangkemku to, yo aku bayare nggo duit palsu. Wong podo-podo palsune.
Dokter : Wadohhh...???????

Hahahaha hahaha...

Tag

Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM

Koran.co.id  – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin. Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak. Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan...