Wow, Bekas Lokalisasi Gribig Kudus di Sulap Jadi Sentra Ternak oleh Warga

(foto lokasi Gribig yang sekarang jadi sentra peternakan)



InilahBean.com - Kudus, 



Tanah eks lokalisasi di Desa Gribig, Kudus, Jawa Tengah kini disulap jadi sentra peternakan. Hewan ternak yang dipelihara mulai dari ayam, kambing, dan kerbau.


Baca Juga : 


(foto lokasi Gribig yang sekarang jadi sentra peternakan)

Baca Juga : 


Kini lokalisasi itu tinggal kenangan, tak ada lagi gemerlap lampu yang tersisa hanyalah hamparan tanah seluas sekitar 4 hektar.


Baca Juga : 


(foto lokasi Gribig yang sekarang jadi sentra peternakan)



Hamparan tanah luas yang berada di Desa Gribig kecamatan Gebog kabupaten Kudus dulunya dikenal sebagai tempat hiburan dan lokalisasi. Dulunya sekitar tahun 1970-an warga menyebutnya dengan sebutan kompleks Gribig Mojodadi, Kudus.


Baca Juga : 



(foto lokasi Gribig yang sekarang jadi sentra peternakan)

Baca Juga : 


Tanah luas yang dulunya dibuat lokalisasi itu berada di Desa Gribig tak jauh dari pemukiman warga, tepatnya berada di sebelah barat pasar Gribig. Dari tahun 1997 hingga 2020 bekas lokalisasi itu sempat terbengkalai.


Baca Juga : 


Setelah lokalisasi itu di ditutup, lahan yang merupakan tanah bengkok (hak milik desa) akhirnya di manfaatkan sebagai sentra ternak hewan.***

Tag

Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM

Koran.co.id  – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin. Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak. Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan...