Pesan Satgas, Warga Boleh Buka Bersama Tapi Dilarang Ngobrol

(foto ilustrasi buka puasa bersama dengan teman-teman di bulan Ramadhan)


InilahBean.com - Ramadhan, 


Satgas COVID-19 mengingatkan agar warga tetap disiplin protokol kesehatan menjelang Ramadan 2022. Dengan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kebiasaan buka puasa bersama atau bukber nantinya sudah bisa dilakukan, hanya saja dengan beberapa catatan.



Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan sebagai contoh bukber dilakukan sambil menjaga jarak. Selain itu tidak perlu juga mengobrol dan jangan lupa cuci tangan saat makan.



"Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat," kata Wiku dalam Forum Merdeka Barat 9, seperti dikutip pada Selasa (29/3/2022).


"Jadi semua bisa dilakukan asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan," lanjutnya.

Satgas COVID-19 bekerja sama dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah berusaha memastikan bahwa masyarakat memahami situasi COVID-19 di lingkungan masing-masing. Tiap daerah mungkin memiliki level PPKM berbeda sehingga semua pihak diharap Wiku bisa saling mengingatkan.***
Sumber: Detik.


Tag

Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM

Koran.co.id  – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin. Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak. Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan...