Warga Jepara, Siap Siap Keluarkan Kocek Segini Untuk Beli Alat TV Digital

(foto contoh alat Set Top Box TV Digital)


InilahBean.com - Jepara, 


Pergeseran siaran televisi analog menuju digital mulai direspon masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Seiring peralihan itu, saat ini masyarakat mulai membeli set top box (STB) untuk mengakses siaran televisi digital.


Seorang warga, Herlambang, mengatakan baru membeli STB seharga Rp300 ribu agar televisi di rumahnya bisa menerima siaran digital.


Baca juga : 


"Tetangga saya sudah banyak yang pakai TV digital. Gambarnya lebih jernih dan full HD. Jadi ya, saya ikut beli sekarang," kata Herlambang di sebuah toko elektronik di kawasan Jepara Kota, Rabu, 23 Maret 2022.


Baca juga : 


Sementara karyawan Toko Sentral Elektronik, Rouf Arfan, mengatakan sejak dua bulan terakhir mulai ramai pembelian STB. Selain STB, penjualan televisi digital juga meningkat.


Baca juga : 



"Mulai bulan-bulan ini banyak yang beli. Ada yang beli STB saja, ada pula yang lengkap STB, TV dan antenanya," jelas Arfan.



Arfan menyebut harga STB beragam sesuai merk dan kualitasnya. Rata-rata, harga satu buah STB dibandrol mulai dari Rp275 ribu sampai Rp300 ribu.


Baca juga : 
Gegara ini Minyak Goreng Jadi Mahal

Menurut Arfan kualitas siaran televisi digital jauh lebih baik dibanding analog. Pada televisi digital, semua siaran berkualitas full HD dan tak ada buram sama sekali.



Sebelumnya Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan dan melakukan sosialisasi peralihan siaran analog ke digital. Pemerintah juga akan membagikan STB kepada warga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).


Baca juga : 
Mau Dapat Set Top Box Alat TV Digital Secara Gratis, Begini Caranya..


"Nampaknya masyarakat sudah siap untuk bermigrasi dari TV analog ke digital. Karena memang kualitas siaran TV digital ini lebih baik," ungkap Andi.***
Sumber: Medcom.


Tag


Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM

Koran.co.id  – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin. Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak. Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan...