Sempat Dilaporkan Hilang, Akhirnya 2 Pemancing di Jepara Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

(Foto saat evakuasi korban tenggelam di perairan Jepara)



InilahBean.com - Jepara, 


Dua pemancing asal Kabupaten Jepara yang dikabarkan hilang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kasatpolair Polres Jepara AKP Lukman Fuadi mengatakan, kedua korban ditemukan di Pantai Kedung Malang 1 Mil di sebelah barat Pulau Bokor.



"(Korban ditemukan) dalam keadaan meninggal dunia," kata dia, Jumat (27/5/2022).



Sebelumnya diberitakan, dua pemancing di Kabupaten Jepara dilaporkan hilang. Kepala BPBD Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya proses pencarian terhadap Heru Prakoso, warga Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara dan Heryanto Agung Widodo, warga Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara.



Dua pemancing itu diperkirakam hilang di peraian Bokor. Mereka berdua pergi memancing pada Kamis (26/5/2022) sekira pukul 06.00 WIB.


"Menurut keterangan pelapor, survivor memancing maksimal hingGa pukul 17.00 WIB. Namun hingga malam belum juga pulang," kata Arwin.

Selain melanjutkan proses pencarian, kata dia, pihaknya juga berupaya melakukan pengumpulan data terkait kejadian ini.***
Sumber: Tribunjateng.

Program Pembinaan ala Militer Dedi Mulyadi Diprotes Wali Murid, Diduga Langgar HAM

Koran.co.id  – Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan mantan Bupati Purwakarta dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Laporan ini terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan disiplin. Laporan tersebut juga disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Adhel menilai program militerisasi terhadap pelajar ini berpotensi melanggar hak-hak anak. Program Barak Militer untuk Siswa Dinilai Tidak Manusiawi Program ini dirancang untuk siswa yang dianggap “nakal” atau sulit dibina. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pendekatan militer memberikan efek kejut yang efektif dalam menurunkan tingkat kenakalan remaja, termasuk bolos sekolah dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan...