Koran.co.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengunggah foto dirinya mengenakan pakaian ala Paus di platform media sosial Truth Social pada Jumat (2/5/2025). Foto yang tampaknya merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) tersebut menampilkan Trump dalam balutan jubah putih, topi khas Paus, serta liontin salib emas, dengan tangan kanan diangkat dan jari telunjuk menunjuk ke langit.
Unggahan ini menuai beragam reaksi dari publik dan pemimpin agama. Sebagian pihak menganggapnya sebagai lelucon yang tidak pantas, terutama karena diunggah hanya beberapa hari sebelum konklaf pemilihan Paus baru yang dijadwalkan pada 7 Mei 2025. Beberapa pemimpin Katolik menyatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap proses suci pemilihan pemimpin Gereja Katolik.
Sebelumnya, Trump sempat menyatakan keinginannya untuk menjadi pemimpin Gereja Katolik, dengan mengatakan, "Saya pikir saya akan menjadi Paus yang hebat. Tidak ada yang bisa melakukannya lebih baik dari saya." Pernyataan ini menambah kontroversi seputar unggahan fotonya yang berpakaian seperti Paus.
Meskipun beberapa pendukungnya menganggap unggahan tersebut sebagai humor politik, banyak pihak yang menilai bahwa tindakan Trump kali ini melampaui batas dan tidak menghormati tradisi serta kepercayaan umat Katolik.
Konklaf untuk memilih Paus baru akan segera dimulai, dan perhatian dunia tertuju pada proses suci ini. Sementara itu, tindakan Trump menambah dinamika dalam hubungan antara politik dan agama di panggung global.