Usai Nonton Orkes Dangdut, Bentrokan Kembali Terjadi di Wilayah Ngabul Jepara

(foto screenshot dari video yang beredar hingga viral di status history WhatsApp warga Jepara)




InilahBean.com - Jepara, 


Belum lama ini telah terjadi bentrokan antara dua desa yang terjadi di desa Bendanpete kecamatan Nalumsari Jepara. Selang 3 hari kembali terjadi bentrokan antara dua kelompok terjadi di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kamis (19/5) siang kemarin. Diduga, bentrokan tersebut terjadi akibat gesekan setelah pertunjukan orkes dangdut di wilayah tersebut.


Kerusuhan itu terekam oleh Handpone salah satu pengemudi mobil dan Video itu telah viral di status WhatsApp Hp masyarakat Jepara.

(foto screenshot dari video yang viral di status WhatsApp warga Jepara)


Kapolsek Tahunan AKP Suyitno membenarkan kabar tersebut. Ia menambahkan, kejadian itu terjadi di sekitar Cemoro Kembar. “Ya, memang benar ada bentrokan. Tetapi, belum tahu dari kelompok mana,” ujarnya.


Dia menuturkan, hingga kini pihaknya masih memeriksa beberapa saksi terkait kejadian tersebut. “Hingga kini, masih kita selidiki. Masih kita telisik lebih dalam,” imbuhnya.






Bahkan, dari video yang beredar, nampak kedua kelompok saling kejar dan menyerang satu dengan yang lain dengan alat pemukul. Tak hanya itu, akibat bentrokan tersebut jalan di sekitar TKP juga nampak tersendat hingga menimbulkan kemacetan karena bentrokan terjadi di tengah jalan.



Terpisah, AKP Suyitno menambahkan, nantinya pihaknya akan memperketat terkait izin pergelaran dangdut. “Ya nanti akan kami perketat. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” ungkapnya.***
Sumber: Jateng7.

Program Militer Dedi Mulyadi Dimulai: 39 Pelajar Nakal Resmi Jalani Pendidikan Karakter

Koran.co.id  – Sebanyak 39 siswa bermasalah asal Kabupaten Purwakarta resmi mengikuti program pendidikan karakter ala militer yang digagas oleh mantan Bupati Dedi Mulyadi. Program ini dimulai pada Kamis (1/5/2025) di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Kecamatan Bungursari, Jawa Barat. Keberangkatan para siswa ke barak militer diwarnai suasana haru dan penuh tangis dari para orang tua. Banyak dari mereka berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. “Saya ikhlas demi kebaikan anak. Semoga jadi rajin dan nurut,” ujar Elly, salah satu orang tua siswa, sambil menitikkan air mata. Program ini ditujukan bagi siswa yang kerap bermasalah di sekolah, seperti membolos, melawan guru, hingga terlibat pergaulan bebas. Begitu tiba di barak, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas ketat seperti salat berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, pola makan ter...