Loh, Polisi Sinetron ini Ternyata Memiliki Istri Warga Krasak Jepara

(foto, Masran pesinetron yang sering jadi polisi)


InilahBean.com - Entertainment, 


Apakah anda tak asing dengan wajah aktor yang kerap jadi polisi di sinetron? 
Ternyata, di dunia nyata pekerjaan asli tak sama dengan perannya di televisi. Beda jauh meskipun sama-sama mengabdi untuk negara. Kehidupan para artis figuran di layar kaca dengan aslinya memang sering berbeda jauh, Minggu (27/2/2022).



Nama yang mungkin asing di telinga pecinta sinetron Indonesia. Namun apabila tengah berakting di depan kamera, maka wajahnya tak asing lagi bagi pemirsa televisi Indonesia. Nama Masran memang sering nampang di televisi dengan mengambil peran sebagai anggota kepolisian.


(foto, Masran pesinetron yang sering jadi polisi)


Beberapa waktu lalu bahkan foto Masran menjadi sorotan karena Masran sering tampil berperan jadi polisi. Tak heran warganet pun berkomentar di unggahan tersebut lantaran tak asing dengan sosok Masran.



Dalam judulnya pun juga menggugah rasa penasaran warganet dengan caption "Apapun Sinetronya, Pak Masran yang Jadi Polisinya."



Kini, setelah ditelusuri lebih lanjut bagaimana sebenarnya kehidupan Masran saat ini, tampak jelas perbedaan profesinya. Melansir dari akun facebook Brilio Video Indonesia, sosok Masran Sadindro adalah pria yang lahir di Belitung, 12 Maret 1959. Selain menjadi artis sinetron, ternyata profesi utama Masran bikin kaget banyak orang.



Masran adalah guru Seni Budaya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Bahagia, Jakarta Barat dan juga guru akting freelance. Dalam lingkungan sinetron tak ada yang kenal dengan nama Masran namun dengan nama entertainnya adalah Dimas (pak Dimas). Sosok Masran ternyata adalah kelahiran Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Satu kecamatan dengan beberapa tokoh nasional yang telah terkenal namanya seperti penulis buku novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata dan juga satu kampung dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dikenal dengan panggilan Ahok.




Masran memiliki istri bernama Dwi Wahyuningsih akrab panggilan (Wiwik) yang berasal dari kecamatan Bangsri, Jepara tepatnya di desa Krasak dan sebelum menikah Wiwik ternyata juga guru salah satu SMP di daerah Bangsri Jepara dan sekarang tinggal di Jakarta Utara. Tak hanya itu, kabar menyebutkan bahwa Masran juga pernah mengajar di SMA di daerah Bangsri Jepara. 


Semenjak terlihat banyak tayangan di telivisi, keluarganya pun tak menyayangkan saat Masran jarang pulang ke kampung halaman lantaran kesibukannya di ibu kota.




“Beliau itu abang dari istri saya, asli dari Selinsing lah, beliau jarang pulang ke Belitung, maklum karena kesibukan beliau,” kata Rudy Sastra, Selasa (23/10/2018) lalu.



Rudy adalah ipar Masran yang sekarang bertugas sebagai PNS di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur. Masran adalah anak dari keluarga Melayu Belitung. 


Ayahnya bernama Sahidin dan sudah meninggal pada tahun 80-an, sedangkan ibunya bernama Rohana, meninggal pada 2016 lalu. Seperti umumnya keluarga Melayu Belitung, setiap anak ketika tumbuh dewasa akan mendapat gelar untuk panggilan kekerabatan.


Contohnya, anak tertua atau anak sulung laki-laki biasa gelari Pak Long dan perempuan adalah Mak Long, sedangkan yang bungsu digelari Busu. Sejak mengadu nasib di Jakarta, Masran yang berprofesi sebagai guru Seni Budaya di SMK ini memang tertarik di dunia hiburan.

Hingga akhirnya wajahnya selalu nampang di banyak judul sinetron dengan peran yang juga selalu sama yaitu polisi. 


Kini Masran tetap menjalani keseharian sebagai guru. Ia juga dikenal sebagai guru yang dekat dengan anak-anak didiknya. Meskipun perannya di berbagai judul sinetron adalah dengan imej tegas, ternyata pekerjaan asli Masran bukanlah polisi. Masran merupakan guru yang berjasa bagi masa depan bangsa. Di balik itu, Masran juga dikenal sebagai guru dengan gaya yang juga tegas.***
Sumber: BangkaBelitung.co.


Tag

Program Militer Dedi Mulyadi Dimulai: 39 Pelajar Nakal Resmi Jalani Pendidikan Karakter

Koran.co.id  – Sebanyak 39 siswa bermasalah asal Kabupaten Purwakarta resmi mengikuti program pendidikan karakter ala militer yang digagas oleh mantan Bupati Dedi Mulyadi. Program ini dimulai pada Kamis (1/5/2025) di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Kecamatan Bungursari, Jawa Barat. Keberangkatan para siswa ke barak militer diwarnai suasana haru dan penuh tangis dari para orang tua. Banyak dari mereka berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. “Saya ikhlas demi kebaikan anak. Semoga jadi rajin dan nurut,” ujar Elly, salah satu orang tua siswa, sambil menitikkan air mata. Program ini ditujukan bagi siswa yang kerap bermasalah di sekolah, seperti membolos, melawan guru, hingga terlibat pergaulan bebas. Begitu tiba di barak, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas ketat seperti salat berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, pola makan ter...