Koran.co.id – Ketegangan geopolitik antara Iran dan Amerika Serikat kembali meningkat. Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, salah satu jalur pelayaran minyak paling vital di dunia. Jika hal ini benar-benar terjadi, tiga negara besar—termasuk dua negara pemilik senjata nuklir—diprediksi akan mengalami dampak paling parah.

Selat Hormuz merupakan jalur utama ekspor energi dari Timur Tengah, di mana sekitar 20 juta barel minyak per hari melewati perairan sempit tersebut. Penutupan selat ini dipastikan akan mengguncang pasar energi global dan memicu lonjakan harga minyak dunia.

1. China: Negara Importir Minyak Terbesar dari Timur Tengah

China merupakan negara yang sangat bergantung pada minyak dari Timur Tengah. Lebih dari 30% pasokan minyak mentahnya melintasi Selat Hormuz. Jika jalur ini terganggu, China akan menghadapi:

• Lonjakan harga energi

• Krisis pasokan industri

• Kenaikan inflasi yang signifikan

Meskipun memiliki cadangan strategis, ketergantungan pada rute Hormuz membuat China sangat rentan terhadap gejolak kawasan Teluk.

2. India: Bergantung pada Energi Impor

India, sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, juga sangat bergantung pada impor minyak. Sekitar 80% minyak yang dibutuhkan India berasal dari negara-negara Teluk, yang dikirim melalui Selat Hormuz.

Jika Iran benar-benar menutup selat ini, India diperkirakan akan menghadapi:

• Kenaikan harga bahan bakar domestik

• Tekanan inflasi yang berat

• Pelemahan nilai tukar dan beban fiskal

3. Amerika Serikat: Efek Global Tetap Terasa Meski Mandiri Energi

Meski Amerika Serikat telah menjadi negara pengekspor energi bersih, dampak dari penutupan Selat Hormuz tetap akan terasa:

• Harga minyak global naik, memicu inflasi domestik

• Gangguan pasar global yang berdampak pada belanja dan investasi

• Ketegangan geopolitik yang bisa memicu intervensi militer

AS dan sekutu NATO juga telah menyatakan siap melakukan intervensi militer jika penutupan Selat Hormuz mengganggu stabilitas perdagangan dunia.

Mengapa Selat Hormuz Sangat Vital?

• Selat Hormuz dilewati lebih dari 20 juta barel minyak per hari

• Merupakan jalur penting bagi sekitar 25% konsumsi minyak global

• Tidak ada rute alternatif lain yang mampu menampung volume perdagangan energi sebesar itu

Penutupan Selat Hormuz Bisa Picu Krisis Global

Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran menjadi alarm serius bagi stabilitas energi dunia. Tiga negara China, India, dan Amerika Serikat berada di posisi paling rentan terhadap gejolak ini. Jika eskalasi terjadi, dunia bisa menghadapi krisis energi, inflasi global, dan potensi konflik bersenjata di kawasan Teluk.

(Red)