Koran.co.id - Upaya dalam menjawab tuntutan akan menghadirkan pelayanan kesehatan yang prima dan efisien, tiga rumah sakit terpercaya, yakni: RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, dan RS Muhammadiyah Kota Bandung mengambil langkah strategis dengan menggandeng PT. Terakorp Indonesia, penyedia solusi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) inovatif, teraMedik. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kenyamanan dan kepuasan pasien.
Ditemui pada 16 Mei 2025, Direktur Keuangan RS Islam Jakarta Cempaka Putih sekaligus Direktur Keuangan Konsolidasi Grup RSIJ Muhammadiyah, Teguh Pantjatmono, keputusan untuk mengadopsi SIMRS teraMedik didorong oleh berbagai rekomendasi beberapa pihak berwenang. Beliau menambahkan, “Mayoritas pasien kami yang menggunakan BPJS, rata-rata sekitar 70 sampai 80 persen, kami membutuhkan SIMRS yang efektif dalam proses klaim, dan teraMedik memenuhi kriteria tersebut. Ditambah lagi, sistem rekam medis elektroniknya juga telah memenuhi standar SatuSehat yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.”
Dengan rekam jejak SIMRS teraMedik yang dimulai sejak tahun 2002, SIMRS teraMedik terus berupaya mengembangkan aplikasi dan mengakomodir kebutuhan spesifik rumah sakit antara lain kemampuan dalam memfasilitasi klaim BPJS dengan mudah adalah salah satu alasan kuat di balik keputusan ini. telah terintegrasi secara komprehensif dengan ekosistem BPJS Kesehatan, mencakup V-Claim, E-Klaim, Mobile JKN, dan Applicares, yang memastikan validasi data yang cepat dan akurat. Tak hanya itu, SIMRS teraMedik juga sudah terintegrasi Apotek Online yang semakin melengkapi ekosistem digital dan menghadirkan kemudahan bukan hanya untuk pasien namun juga membantu efektivitas operasional staf di rumah sakit.
Selain aspek BPJS, rekam medis elektronik (RME) yang dimiliki oleh SIMRS teraMedik telah memenuhi standar kualifikasi SatuSehat yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.SIMRS teraMedik sendiri telah berada di tingkat Rekam Medis Elektronik (RME) Level 7 berdasarkan skala dimensi tingkat adopsi rekam medis elektronik (HISMM). Dengan status RME Level 7 menurut HISMM, SIMRS teraMedik menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan kesehatan yang sepenuhnya digital, di mana data pasien terkelola dengan aman dan terintegrasi penuh. Komitmen ini sepenuhnya selaras dengan visi SatuSehat Kementerian Kesehatan Indonesia untuk sistem kesehatan yang terintegrasi.
“Jujur saja, awalnya saat penggantian sistem dari yang biasanya manual menjadi menggunakan SIMRS teraMedik yang semuanya real-time menjadi tantangan untuk manajemen rumah sakit. Lalu setelah mengalami proses adaptasi selama 3 bulan pertama, mulai dari dokter, perawat, bahkan tim keuangan kami bisa mendapatkan efisiensi waktu yang luar biasa dan juga memudahkan untuk memonitor perkembangan rumah sakit. Harapannya, ketika kami memiliki SIMRS yang sama di seluruh rumah sakit Grup RSIJ Muhammadiyah itu akan sangat memudahkan konsolidasi data dengan satu sistem, yakni SIMRS teraMedik,” ujar Teguh Pantjatmono.
Standarisasi SIMRS teraMedik di seluruh Grup RSIJ Muhammadiyah dinilai akan menjadi fondasi kuat untuk inovasi layanan kepada pasien. Dengan data yang terintegrasi dan akurat, rumah sakit dapat mengembangkan program kesehatan preventif yang lebih personal, serta memperkuat riset, dan pengembangan klinis. Dengan satu sistem yang terpadu, manajemen akan lebih mudah mengidentifikasi tren kesehatan masyarakat, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
“Kami sangat bangga sekaligus tertantang untuk bisa bekerja sama dengan Grup RSIJ Muhammadiyah agar dapat mendukung pelayanan di rumah sakit. Sehingga harapannya dengan adanya SIMRS teraMedik, rumah sakit Muhammadiyah dapat berkembang dan semakin bermanfaat untuk umat,” ujar Muhamad Epi Jarnel, direktur marketing PT. Terakorp Indonesia (SIMRS teraMedik). Beliau menambahkan, "Kerja sama ini membuktikan komitmen kami untuk terus menghadirkan solusi SIMRS yang tidak hanya mutakhir secara teknologi, tetapi juga sangat adaptif terhadap kebutuhan spesifik setiap klien, terutama bagi grup rumah sakit yang memerlukan konsolidasi data dan efisiensi operasional tingkat tinggi. Kami percaya, sinergi ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia," tutup Muhamad Epi Jarnel.
(Red)
0Komentar