Koran.co.id — Sebuah pameran budaya spektakuler bertajuk “Cahaya Matahari: Peradaban Shu Kuno dan Dunia” resmi dibuka di New York. Diselenggarakan oleh Dinas Informasi Pemerintah Rakyat Provinsi Sichuan, pameran ini menghadirkan koleksi replika dan cetakan 3D dari artefak-artefak bersejarah penting dari peradaban Shu kuno.
Relik Bersejarah Shu Kuno Tampil dalam Format Modern
Pameran ini memamerkan sejumlah relik budaya ikonik, termasuk:
• Kepala manusia dari perunggu
• Topeng emas
• Ornamen emas Dewa Burung Matahari
• Tongkat emas
Semua artefak tersebut direkonstruksi dengan teknologi tinggi berupa replika dan cetakan 3D, memungkinkan pengunjung merasakan kedekatan visual dengan warisan peradaban kuno yang dulunya berkembang di wilayah Sanxingdui dan Jinsha, Tiongkok barat daya.
Pertunjukan Multimedia “Kembali ke Shu Kuno” Jadi Daya Tarik Utama
Salah satu atraksi paling memukau adalah pertunjukan multimedia “Kembali ke Shu Kuno”. Pertunjukan berdurasi tiga menit ini memanfaatkan:
• Proyeksi tiga sisi 360 derajat
• Proyeksi lantai interaktif
• Teknologi 3D dan efek animasi digital
Visualisasi ini membawa pengunjung menelusuri perjalanan sejarah dan kejayaan peradaban Shu kuno, dari masa awal hingga puncak kejayaannya di Zaman Perunggu, terutama di daerah hulu Sungai Yangtze.
Sanxingdui dan Jinsha, Pusat Arkeologi Shu Kuno
Pameran ini juga menyoroti dua situs arkeologi utama: Sanxingdui dan Jinsha, yang dikenal sebagai pusat peradaban Shu kuno. Melalui penggabungan konten arkeologis dan teknologi digital, pameran ini menghadirkan pengalaman edukatif dan imersif bagi pengunjung internasional.
Pameran ini tidak hanya menjadi jendela menuju masa lalu Tiongkok, tapi juga simbol dialog budaya antara Timur dan Barat melalui inovasi teknologi. “Cahaya Matahari: Peradaban Shu Kuno dan Dunia” akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan dan terbuka untuk umum di New York.
(Red)