Koran.co.id – Warga Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, dikejutkan oleh matinya ribuan ikan tambak secara mendadak. Ikan-ikan jenis bandeng dan mujair ditemukan mengapung di saluran air di sepanjang jalur Pantura Demak–Semarang, menimbulkan bau busuk menyengat yang membuat pengguna jalan terganggu.
Ikan Mati Massal Ganggu Aktivitas Warga
Fenomena ini terjadi sejak awal pekan dan semakin parah hingga hari ini. Sejumlah tambak terlihat penuh bangkai ikan, sebagian sudah membusuk dan mengapung hingga ke sisi jalan nasional.
Sukirman, petambak lokal, mengaku menderita kerugian besar karena tambaknya gagal panen. “Rugi sampai Rp 35 juta. Belum sempat panen, ikannya mati semua,” ujarnya.
Penyebab Belum Pasti, DLH Turun Tangan
Warga menduga penyebabnya berasal dari limbah industri yang mencemari air. Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Demak telah mengambil sampel air untuk diuji, dan hasil sementara menyatakan kondisi air masih dalam batas normal.
Selain limbah, faktor rob atau pasang laut diduga turut memicu kondisi air yang tidak stabil, menyebabkan ikan stres hingga mati massal.
“Kami masih menunggu hasil laboratorium lengkap. Warga kami minta tetap tenang,” kata perwakilan DLH Demak.
Jalur Pantura Terganggu Bau Busuk
Bau bangkai ikan menyebar hingga ke badan jalan nasional.
Pengendara terpaksa menutup kaca kendaraan dan memakai masker.
Video kejadian viral di media sosial, menuai berbagai komentar prihatin.
Kasus kematian massal ikan tambak di Pantura Demak tengah diselidiki. Meskipun penyebab pastinya belum dipastikan, warga mendesak adanya pengawasan ketat terhadap limbah industri serta mitigasi dampak rob. Sementara itu, aroma tak sedap yang ditimbulkan menjadi gangguan serius bagi aktivitas di jalur nasional Demak–Semarang.
(Red)