Nasib Anak Tiri di Jepara, 4 Tahun Dicabuli Nekat Lapor ke Polisi

(foto ilustrasi kejadian pemerkosaan)


InilahBean.com - Jepara, 

JM (41) seorang petani asal Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diringkus Satreskrim Polres Jepara setelah dilaporkan memperkosa putri tirinya, LA (20).


Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi menyampaikan, dari hasil pemeriksaan penyidik, korban diketahui sudah mulai dicabuli oleh tersangka sejak berusia 16 tahun pada pertengahan Juni 2018.



Kekerasan seksual yang dialami korban berlangsung sepulang sekolah saat ibu kandung korban sedang beraktivitas di sawah.


"Korban diancam akan dibunuh jika buka suara," kata Rozi, Selasa (21/6/2022).

Menurut Rozi, korban terakhir kali diperkosa oleh ayah tirinya itu pada beberapa bulan lalu hingga akhirnya korban memberanikan melapor ke unit PPA Satreskrim Polres Jepara. Korban sendiri tercatat sudah diasuh ayah tirinya saat masih berusia dua tahun. 


(foto melansir dari murianews/Mapolres Jepara)

"Korban yang tidak tahan akhirnya melaporkan kasus tindak asusila itu ke polisi. Setelah bukti cukup, kami amankan tersangka beberapa waktu lalu di rumahnya dan tersangka mengaku sudah empat kali memperkosa korban sejak masih pelajar," kata Rozi.


Dijelaskan Rozi, atas perbuatannya tersangka diancam pasal 81 dan/atau pasal 82 UU Nomor 17/2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.


Program Militer Dedi Mulyadi Dimulai: 39 Pelajar Nakal Resmi Jalani Pendidikan Karakter

Koran.co.id  – Sebanyak 39 siswa bermasalah asal Kabupaten Purwakarta resmi mengikuti program pendidikan karakter ala militer yang digagas oleh mantan Bupati Dedi Mulyadi. Program ini dimulai pada Kamis (1/5/2025) di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Kecamatan Bungursari, Jawa Barat. Keberangkatan para siswa ke barak militer diwarnai suasana haru dan penuh tangis dari para orang tua. Banyak dari mereka berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. “Saya ikhlas demi kebaikan anak. Semoga jadi rajin dan nurut,” ujar Elly, salah satu orang tua siswa, sambil menitikkan air mata. Program ini ditujukan bagi siswa yang kerap bermasalah di sekolah, seperti membolos, melawan guru, hingga terlibat pergaulan bebas. Begitu tiba di barak, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas ketat seperti salat berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, pola makan ter...