Operasi Pasar Mentan dan Mendagri Sukses Turunkan Harga Beras Drastis, Inflasi Terkendali. (Instagram @a.amran_sulaiman) |
Jakarta, DKI Jakarta - Selasa, 9 September 2025 – Harga beras di Indonesia akhirnya menunjukkan tren penurunan signifikan setelah pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggencarkan operasi pasar bersama Bulog. Langkah ini terbukti efektif meredam lonjakan harga yang sempat memberatkan masyarakat.
Harga Beras Turun di 105 Daerah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada akhir Agustus 2025 terdapat 214 kabupaten/kota yang mencatat kenaikan harga beras. Namun, memasuki pekan pertama September, jumlah tersebut menurun drastis menjadi hanya 100 kabupaten/kota. Sebaliknya, daerah yang mengalami penurunan harga melonjak dari 58 menjadi 105 kabupaten/kota.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan, penurunan harga beras dalam skala besar ini adalah yang pertama dalam dua tahun terakhir. “Fenomena ini jarang terjadi, artinya operasi pasar dan intervensi pemerintah berjalan efektif,” jelas Tito.
Strategi Pemerintah Kendalikan Harga Beras
Langkah pemerintah menstabilkan harga beras dilakukan melalui:
• Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di 7.285 kecamatan pada 30 Agustus 2025.
• Penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di berbagai pasar tradisional.
Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium dipatok Rp 13.500/kg dan premium Rp 14.900/kg di Zona 1 dan 2, sementara Zona 3 masih menjadi fokus pengendalian lanjutan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pihaknya bersama Bulog dan Badan Pangan Nasional tidak akan berhenti sampai harga beras benar-benar stabil di semua wilayah.
DPR Apresiasi, Tapi Ingatkan Pemerataan
Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani (PKB), memberikan apresiasi kepada pemerintah atas keberhasilan menekan harga beras. Namun, ia mengingatkan bahwa masih ada 100 daerah, terutama di Zona III seperti Maluku dan Papua, yang mengalami kenaikan harga.
“Distribusi cadangan beras pemerintah (CBP) harus lebih merata agar masyarakat di wilayah timur juga merasakan manfaatnya,” kata Jaelani.
Upaya operasi pasar beras yang digencarkan pemerintah terbukti efektif menurunkan harga di lebih dari 100 daerah. Meski demikian, tantangan distribusi di wilayah timur Indonesia masih harus dituntaskan agar stabilitas harga beras benar-benar merata.
Dengan turunnya harga beras, diharapkan daya beli masyarakat meningkat dan inflasi dapat lebih terkendali dalam beberapa bulan ke depan.
Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id
0 Komentar