Menyedihkan, Warga Kebumen Terpaksa Tenggak Racun Serangga Karena Ini..


(foto tempat kejadian dan rumah korban)


InilahBean.com - Kebumen, 


Warga Jatipurus, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, SM (39) ditemukan tergeletak di rumahnya dalam kondisi mulut berbusa, Minggu (29/8/2021) pagi. Diduga korban sengaja bunuh diri dengan racun serangga.


Kasi Humas Polres Kebumen, Iptu Tugiman mengatakan, SM ditemukan tergeletak di depan kamarnya pada Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 03.00 WIB. Oleh anaknya korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soedirman Kebumen untuk mendapatkan pertolongan medis. 


Tim dokter sudah melakukan tindakan medis untuk menyelamatkan korban. Namun pada pukul 06.30 WIB korban akhirnya meninggal dunia. Jasad korban kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. 


“Korban itu ditemukan tergeletak dalam kondisi mulut berbusa, kemudian dibawa ke rumah sakit namun meninggal dunia,” katanya. 



Polisi sudah melakukan olah TKP, di rumah korban. Hasilnya polisi menemukan sisa obat serangga. Kemungkinan korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan minum racun serangga.


Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban dan tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Kemungkinan korban nekat mengakhiri hidupnya karena alasan ekonomi. 


“Kemungkinan korban mengalami himpitan ekonomi,” katanya.
#Kebumen #Ekonomi #Sosial

Program Militer Dedi Mulyadi Dimulai: 39 Pelajar Nakal Resmi Jalani Pendidikan Karakter

Koran.co.id  – Sebanyak 39 siswa bermasalah asal Kabupaten Purwakarta resmi mengikuti program pendidikan karakter ala militer yang digagas oleh mantan Bupati Dedi Mulyadi. Program ini dimulai pada Kamis (1/5/2025) di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Kecamatan Bungursari, Jawa Barat. Keberangkatan para siswa ke barak militer diwarnai suasana haru dan penuh tangis dari para orang tua. Banyak dari mereka berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. “Saya ikhlas demi kebaikan anak. Semoga jadi rajin dan nurut,” ujar Elly, salah satu orang tua siswa, sambil menitikkan air mata. Program ini ditujukan bagi siswa yang kerap bermasalah di sekolah, seperti membolos, melawan guru, hingga terlibat pergaulan bebas. Begitu tiba di barak, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas ketat seperti salat berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, pola makan ter...