Tak Kunjung Dibayar, Perusahaan Plat Merah dari Jepara ini Akan Dilaporkan ke Polisi Jika...

(Foto H. Rofi'i bersama anak perempuan serta Tri Hutomo, Ketua DPD Kawali Jepara)

Dalam jumpa pers, seorang warga mengungkapkan kekecewaannya pada awak media. Jika sampai Senin (4/7/2022) Perusda Aneka Usaha Jepara tidak juga menyelesaikan pembayaran beras Program Bantuan Sosial Tahun 2021 dengan nominal Rp. 419,9 juta, maka akan di laporkan ke Polisi, Kamis, (30/6/2022).



Kasus yang menjerat perusahaan plat merah ini bermula dari perjanjian jual beli beras antara H. Rofi’i penduduk Desa Karangrandu, Kecamatan Pecangaan Jepara dengan Dirut Perumda Aneka Usaha Kabupaten Jepara.



Hal tersebut diungkapkan oleh Tri Hutomo, Ketua DPD Kawali Jepara yang menjadi kuasa atas saudara H. Rofi’i dalam jumpa Pers di Rumah Makan Maribu Jepara yang hadir juga H. Rofi’, istri dan anak perempuannya.





Menurut Tri Hutomo, dalam perjanjian  tanggal 23 Juni 2020 yang lalu, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama bisnis dalam pengadaan beras (Bantuan Pangan Non Tunai).




"Kemudian terjadi wanprestasi pembayaran oleh Perusda Aneka Usaha sejak bulan Agustus 2021. Besarnya setelah dihitung bersama mencapai Rp. 419,9 juta,” ujar Tri Hutomo.



Ia menambahkan, "H. Rofi’i telah melakukan berbagai upaya untuk menghubungi dan menemui maupun komunikasi dengan pihak-pihak terkait di Perusda Aneka. Namun pihak II dan Rojokupedia tidak kooperatif dan tidak beritikad baik untuk menyelesaikan pembayaran sampai sekarang,” Ungkapnya. 



"Bahkan telah melakukan audiensi 2 kali dengan DPRD, namun Perusda tidak juga menyelesaikan kewajibannya," imbuhnya Tri Hutomo.***
Sumber: SuaraBaru.

Program Militer Dedi Mulyadi Dimulai: 39 Pelajar Nakal Resmi Jalani Pendidikan Karakter

Koran.co.id  – Sebanyak 39 siswa bermasalah asal Kabupaten Purwakarta resmi mengikuti program pendidikan karakter ala militer yang digagas oleh mantan Bupati Dedi Mulyadi. Program ini dimulai pada Kamis (1/5/2025) di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Kecamatan Bungursari, Jawa Barat. Keberangkatan para siswa ke barak militer diwarnai suasana haru dan penuh tangis dari para orang tua. Banyak dari mereka berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. “Saya ikhlas demi kebaikan anak. Semoga jadi rajin dan nurut,” ujar Elly, salah satu orang tua siswa, sambil menitikkan air mata. Program ini ditujukan bagi siswa yang kerap bermasalah di sekolah, seperti membolos, melawan guru, hingga terlibat pergaulan bebas. Begitu tiba di barak, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas ketat seperti salat berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, pola makan ter...