Mediamassa.co.id – Mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari, mengingatkan pemerintah agar tidak gegabah dalam mengizinkan pelaksanaan uji klinis vaksin TBC M72 yang dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates. Menurutnya, Indonesia tidak boleh dijadikan "kelinci percobaan" oleh pihak luar dengan alasan pengembangan vaksin.
"Indonesia tidak membutuhkan vaksin Tuberkulosis dari luar negeri yang belum jelas manfaat jangka panjangnya. Apalagi kalau kita hanya dijadikan tempat uji coba," ujar Siti dalam pernyataan resminya.
Vaksin TBC M72 saat ini tengah menjalani tahap pengujian klinis di beberapa negara, termasuk Indonesia. Vaksin ini digadang-gadang mampu menjadi solusi atas penyakit TBC yang masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Tanah Air.
Namun, Siti Fadilah menilai bahwa keterlibatan Indonesia dalam proyek ini seharusnya melalui pertimbangan yang sangat ketat, terutama menyangkut keamanan, transparansi data, serta independensi dalam kebijakan kesehatan nasional.
Respons Kementerian Kesehatan
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa vaksin M72 bukanlah "vaksin Bill Gates", sebagaimana banyak disalahpahami masyarakat.
"Ini bukan vaksin Bill Gates. Vaksin ini dikembangkan oleh lembaga ilmiah dan uji klinisnya dilakukan secara sah dan transparan. Jangan terjebak narasi hoaks yang menyesatkan," jelas Menkes Budi.
Ia juga memastikan bahwa seluruh proses uji klinis vaksin dilakukan dengan pengawasan ketat dari Komite Etik Nasional dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Konteks Kunjungan Bill Gates
Sebelumnya, pada awal Mei 2025, Bill Gates datang ke Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto dalam rangka kerja sama penguatan sektor kesehatan. Salah satu agenda utama adalah dukungan terhadap pengembangan vaksin M72 di Indonesia, termasuk dalam hal penyediaan teknologi, pendanaan riset, dan distribusi.
Pemerintah menyambut baik kerja sama tersebut, namun tetap menekankan pentingnya kehati-hatian dan pengawasan publik secara menyeluruh.
Vaksin TBC M72 memang menawarkan harapan baru dalam upaya menurunkan angka penderita TBC di Indonesia. Namun, suara-suara kritis seperti yang disampaikan Siti Fadilah menjadi pengingat penting agar pemerintah tidak serta-merta menerima setiap bentuk kerja sama tanpa telaah mendalam. Kesehatan rakyat harus tetap menjadi prioritas utama.
(Red)