1. Suhu Air adalah Kunci
Ahli menyarankan menyeduh kopi dengan suhu antara 90,5 °C hingga 96 °C, sedikit di bawah titik didih. Suhu tersebut memungkinkan ekstraksi nutrisi optimal dari biji kopi: terlalu rendah menyebabkan hasil seduhan kurang terekstraksi, sedangkan terlalu panas bisa memberikan rasa gosong.
2. Metode Saring Baik untuk Jantung
Sebuah penelitian dalam European Journal of Preventive Cardiology (2020) melibatkan lebih dari 500 ribu orang selama 20 tahun. Temuan menunjukkan bahwa peminum kopi saring (menggunakan kertas saring) berusia di bawah 60 tahun, yang mengonsumsi 1–4 cangkir per hari, memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit pembuluh darah dan kematian dini. Alasan utamanya, kopi tanpa saring mengandung zat diterpena hingga 30 kali lebih banyak, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
3. Pilih Biji Kopi dari Dataran Tinggi
Selain kafein, polifenol dalam kopi bermanfaat untuk kesehatan otak, pencernaan, serta perlindungan terhadap penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Kopi yang ditanam di dataran tinggi—seperti Ethiopia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan—mengandung polifenol paling tinggi, hingga 19.000 mg per cangkir.
4. Sangrai Ringan Menjaga Nutrisi
Proses sangrai (roasting) juga menentukan kadar antioksidan. Sangrai ringan terbukti mempertahankan lebih banyak antioksidan serta asam klorogenat, dibanding sangrai gelap—senyawa-senyawa penting untuk memerangi peradangan dan kerusakan sel.
5. Sajian Hitam Murni, Pilihan Terbaik
Meskipun ada banyak cara penyajian kopi, pilihan paling sehat adalah kopi hitam tanpa gula maupun krim. Kopi berkualitas tinggi sudah memiliki rasa dan aroma kuat yang tidak memerlukan tambahan pemanis.
Rangkuman Praktis
Langkah Tips Sehat
1 Gunakan air panas, bukan mendidih (90,5–96 °C)
2 Pilih metode penyaringan dengan kertas
3 Gunakan biji kopi dari dataran tinggi
4 Pilih kopi sangrai ringan
5 Nikmati kopi dalam bentuk hitam murni
Dengan menerapkan teknik ini, menikmati secangkir kopi tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat, menjadikannya “sahabat kesehatan”, bukan sekadar pengisi waktu luang.
Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id
0 Komentar