Tradisi Ma’Nene Suku Toraja: Ritual Ganti Pakaian Jenazah yang Sarat Makna. (Foto: Sumber. Kata Data) |
Toraja, Sulawesi Selatan - Selasa, 9 September 2025 – Masyarakat Toraja kembali melaksanakan tradisi Ma’Nene, sebuah ritual adat unik yang dilakukan untuk menghormati leluhur. Upacara sakral ini menjadi daya tarik tersendiri, tidak hanya bagi warga Toraja, tetapi juga wisatawan domestik maupun mancanegara.
Apa Itu Tradisi Ma’Nene?
Ma’Nene merupakan ritual adat suku Toraja yang dilakukan dengan cara mengeluarkan jenazah leluhur dari makam, membersihkan tubuhnya, lalu mengganti pakaian lama dengan yang baru. Setelah itu, jenazah diarak menuju makam dengan diiringi doa dan nyanyian adat.
Ritual ini biasanya dilaksanakan setiap beberapa tahun sekali, umumnya pada bulan Agustus, dan dihadiri oleh seluruh anggota keluarga besar.
Filosofi dan Makna Ma’Nene
Bagi masyarakat Toraja, kematian bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan menuju Puya atau alam baka. Tradisi Ma’Nene menjadi simbol penghormatan kepada leluhur, serta sarana mempererat hubungan kekeluargaan.
“Bagi kami, leluhur adalah bagian dari kehidupan. Melalui Ma’Nene, kami menunjukkan rasa bakti dan cinta kasih kepada mereka,” ujar salah satu tetua adat Toraja.
Daya Tarik Wisata Budaya
Selain sarat makna, Ma’Nene juga menjadi magnet pariwisata di Tana Toraja. Banyak wisatawan datang untuk menyaksikan langsung prosesi unik ini. Pemerintah daerah pun mendukung pelestarian tradisi agar tetap lestari sekaligus memberi dampak positif bagi sektor pariwisata.
Warisan Budaya yang Tetap Lestari
Meski mayoritas masyarakat Toraja kini memeluk agama Kristen, tradisi Ma’Nene tetap dijalankan sebagai warisan budaya leluhur. Upacara ini membuktikan bahwa masyarakat Toraja memiliki ikatan kuat dengan nilai-nilai adat yang diwariskan turun-temurun.
Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id
0 Komentar