Head Line

Perjalanan Shofiyah Wardatul Jannah: Dari Ide Kecil Jadi Empat Brand Besar

Perjalanan Shofiyah Wardatul Jannah: Dari Ide Kecil Jadi Empat Brand Besar

Malang, Jawa Timur - Jumat, 31Oktober 2025 - Tidak semua kisah sukses dimulai dari modal besar. Bagi Shofiyah Wardatul Jannah, perjalanan menuju empat brand yang kini ia pimpin berawal dari satu hal sederhana: keberanian untuk mencoba. Gadis kelahiran 11 April 2003 ini tumbuh dengan rasa ingin tahu yang tinggi, terutama terhadap dunia kecantikan dan bisnis lokal. Ketertarikannya pada industri ini mendorongnya untuk belajar banyak hal secara mandiri, mulai dari riset bahan, teknik pemasaran digital, hingga memahami perilaku konsumen perempuan muda.

Langkah pertamanya dimulai ketika ia menciptakan Shoface, brand skincare yang mengusung filosofi “Show u’r Natural Face.” Ide tersebut lahir dari pengamatan sederhana bahwa banyak perempuan merasa kurang percaya diri dengan kulit mereka. Shofi ingin menghadirkan solusi yang aman dan realistis, bukan janji instan. Ia kemudian bekerja sama dengan tim formulasi profesional untuk menciptakan produk perawatan kulit yang ringan, aman, dan efektif. Produk andalannya, Shoface Moist Glow with Sunscreen, kini menjadi simbol keberhasilan Shofi dalam menghadirkan inovasi lokal yang berpihak pada pengguna.

Keberhasilan itu menjadi pemantik semangat untuk terus berkembang. Ia lalu mendirikan Srikandyku, brand yang terinspirasi dari figur perempuan kuat dan elegan dalam budaya Indonesia. Melalui tagline “Beauty, Elegant, and Smells Like Srikandy,” Shofi ingin mengajak perempuan modern untuk kembali mengenali keanggunan yang lahir dari budaya sendiri. Konsep ini membuat Srikandyku menjadi lebih dari sekadar bisnis kecantikan, melainkan representasi nilai dan identitas perempuan Indonesia.

Tak berhenti di sana, Shofi juga merintis Chundamani, brand fashion rumahan dengan gaya cute and elegant khas Malang. Ia terinspirasi dari kebutuhan perempuan yang ingin tampil cantik dan nyaman meski hanya di rumah. Produk-produknya menonjolkan keindahan warna, bahan lembut, dan desain feminin yang mencerminkan keseharian perempuan yang aktif namun tetap ingin tampil percaya diri.

Sementara itu, Petis Maduraku menjadi bukti bahwa Shofi tidak hanya berpikir soal kecantikan, tetapi juga peduli terhadap pelestarian budaya kuliner Nusantara. Melalui produk petis khas Madura yang ia hadirkan di Malang, Shofi berupaya menjaga cita rasa tradisional tetap hidup di tengah modernitas. Inisiatif ini membuatnya dikenal sebagai pengusaha muda yang berani menggabungkan nilai lokal dengan strategi pemasaran digital.

Dalam setiap langkahnya, Shofi berpegang pada prinsip bahwa bisnis bukan hanya soal keuntungan, melainkan tanggung jawab untuk memberikan dampak positif. Ia aktif menggunakan media sosial seperti TikTok @shofimu_ dan Instagram @_shofiwj untuk berbagi edukasi, pengalaman bisnis, hingga tips motivasi bagi anak muda yang ingin memulai usaha sendiri.

“Awalnya saya tidak punya banyak pengalaman, tapi saya percaya pada proses. Setiap kesalahan adalah pelajaran, dan setiap kegagalan adalah bagian dari perjalanan,” ujar Shofi dalam salah satu unggahannya.

Kini, empat brand yang ia rintis tumbuh menjadi simbol keberanian generasi muda dalam berkarya. Melalui inovasi, ketulusan, dan komitmen pada nilai-nilai lokal, Shofiyah Wardatul Jannah membuktikan bahwa dari ide kecil pun bisa lahir sesuatu yang besar, selama dijalani dengan hati dan konsistensi.

Penulis: Badar Danu

Artikel ini telah tayang di 

Koran.co.id

0 Komentar

© Copyright 2022 - KORAN