Head Line

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Tekankan Pentingnya Membaca dalam Kepemimpinan

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Tekankan Pentingnya Membaca dalam Kepemimpinan
Semarang, Jawa Tengah - Sabtu, 4 Oktober 2025 – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa seorang pemimpin sejati atau the true leader harus memiliki visi, integritas, keadilan, serta kemampuan mengelola konflik. Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Seminar Kepemimpinan dan Literasi 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (KPwBI Jateng) di Radjawali Semarang Culture Center, Jumat (3/10/2025).

“Seorang pemimpin yang fokus pada tujuan dan terampil mengelola konflik, maka setengah tugasnya sebagai pemimpin sudah terselesaikan,” ujar Agustina di hadapan sekitar 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, Bunda Literasi Kecamatan, serta mitra kerja KPwBI Jateng.

Program RT dan Solidaritas Warga

Dalam paparannya, Agustina menekankan pentingnya moralitas dan kemampuan membangun masyarakat. Ia mencontohkan program dana operasional Rp25 juta per Rukun Tetangga (RT) sebagai langkah memperkuat solidaritas warga dan tata kelola lingkungan berbasis partisipasi.

“Saya ingin membangun mindset perlunya rembug warga. Dengan kebijakan ini, kerenggangan di masyarakat bisa diminimalisir. Narasi sejarah sering bermula dari tingkat bawah dan berpotensi membawa pengaruh besar di atasnya,” jelasnya.

Kepemimpinan dan Kepercayaan Publik

Agustina menambahkan, seorang pemimpin bukan hanya mendengarkan suara masyarakat, tetapi juga berani melindungi agar tercipta kepercayaan (trust) antara pemimpin dan rakyat.

“Kota Semarang relatif aman di tengah dinamika sosial Indonesia beberapa waktu lalu. Itu bukan karena saya hebat, melainkan karena adanya kepercayaan yang tumbuh antara pemerintah dan masyarakat,” imbuhnya.

Jawaban atas Pertanyaan Mahasiswa

Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Muhammad Eka, menanyakan tips menjadi pemimpin yang mampu menyeimbangkan visi misi dengan harapan anggota.

Menanggapi hal tersebut, Agustina menegaskan pentingnya integritas dalam demokrasi. Ia mengingatkan bahwa pemimpin harus menepati visi misi sebagai janji, sekaligus mampu mengelola konflik dengan pihak yang berbeda pandangan.

“Selama keinginan anggota tidak bertentangan dengan visi misi, maka lanjutkan. Namun jika bertentangan, perlu duduk bareng lagi. Bung Karno pernah berpesan, seorang pemimpin harus teguh dalam prinsip dan luwes dalam pergaulan,” ungkapnya.

Literasi sebagai Bekal Pemimpin

Sebagai Bunda Literasi Kota Semarang, Agustina menutup seminar dengan pesan mengenai pentingnya membaca. Menurutnya, literasi yang kuat akan memperkaya pengalaman batin, menumbuhkan kepekaan sosial, dan membantu pemimpin memahami kebutuhan rakyatnya.

“Saya pun membaca novel, terutama buku fiksi sejarah. Dari kisah-kisah itu, banyak nilai kepemimpinan yang bisa dipetik,” tutup Agustina.

Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id

0 Komentar

© Copyright 2022 - KORAN