Jakarta, DKI Jakarta - Senin, 24 November 2025 - Indonesia Domino Tournament 2025 (IDOT 2025) yang berlangsung pada 15 November di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta kembali menegaskan bahwa domino bukan sekadar permainan santai keluarga. Dengan menjadi sponsor utama, Higgs Games Island (HGI) berperan besar dalam menyukseskan turnamen domino resmi terbesar di Indonesia tersebut. Dukungan HGI bukan hanya bersifat finansial, tetapi juga memperkuat posisi domino sebagai cabang olahraga intelektual strategis yang menjunjung disiplin dan sportivitas.
Tahun ini, IDOT 2025 menghadirkan 2.048 peserta dari lebih dari 20 provinsi dan 8 negara, menjadikannya momentum penting dalam membawa domino keluar dari tradisi rumahan menuju panggung olahraga profesional yang terstruktur.
Permainan domino juga telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama tidak melibatkan perjudian, tidak mengganggu kewajiban agama, dan bebas unsur haram, sehingga mempertegas posisinya sebagai aktivitas sosial yang aman, positif, dan edukatif.
Ketua Panitia IDOT 2025 dari Ansor, Abdul Rauf, menegaskan semangat sportivitas dalam pidatonya:
“Bertandinglah dengan jujur, adil, dan sepenuh hati. Kami penyedia acara, Anda memberi, maka kami melayani.”
Perwakilan HGI Indonesia, Ray, menyampaikan bahwa dukungan HGI bagi dunia domino bukan sekadar pada penyelenggaraan kompetisi, tetapi juga upaya menjaga warisan budaya Indonesia.
“Domino adalah bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan,” ujarnya. HGI sebelumnya telah berkolaborasi dengan PORDI dalam berbagai acara, seperti Open Tournament Domino Makassar, Menpora Cup, hingga Turnamen Domino Elektronik pertama di Indonesia.
IDOT 2025 Wujud Nyata Visi Domino Modern ala HGI
Turnamen di GBK menampilkan wajah baru domino yang lebih kompetitif, menegangkan, dan strategis. Sebanyak 512 meja pertandingan ditata dengan standar olahraga profesional berbasis zona dan warna. Atlet dari berbagai negara—mulai dari Jerman, Uzbekistan, Afghanistan, Suriah, Iran, Brasil, hingga Republik Demokratik Kongo—turut meramaikan suasana kompetisi berlevel internasional.
Sejak pagi, area pertandingan dipadati peserta dan pengunjung. Tenda HGI menjadi salah satu pusat keramaian, menawarkan berbagai aktivitas seperti Lempar Gelang, permainan papan kasual, dan interactive photobooth. Pemenang mini-games mendapat merchandise eksklusif seperti power bank, topi, payung, mug, set domino, hingga gantungan kunci Leon, menambah kemeriahan acara dan memperkuat citra HGI sebagai brand yang menyenangkan dan dekat dengan komunitas.
Kolaborasi HGI dan PORDI untuk Standarisasi Kompetisi Nasional
HGI terus memperkuat kerja sama dengan PORDI guna membangun sistem kompetisi domino yang lebih terstandarisasi. PORDI mengumumkan bahwa IDOT berikutnya akan menghadirkan enam nomor resmi:
Ganda putra
Ganda putri
Ganda campuran
Tunggal putra
Tunggal putri
Beregu
Ketua Umum PORDI, Andi Jamaro Dulung, menegaskan:
“Domino bukan lagi permainan santai; ini olahraga intelektual yang melatih strategi, ketenangan, dan disiplin.”
Langkah ini selaras dengan misi HGI dalam mengangkat domino hingga setara dengan olahraga intelektual lain.
Dukungan Pemerintah dan Komunitas Menguat
IDOT 2025 juga mendapat dukungan kuat dari pemerintah. Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri, menilai transformasi domino layak masuk dalam kalender event resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dukungan serupa datang dari Komisi X DPR RI. Anggotanya, Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si, mengapresiasi kontribusi HGI:
“Di DPR, saya mendorong Menteri agar PORDI dilegalkan dan domino diakui sebagai cabang olahraga nasional. Terima kasih kepada Higgs Games Island yang telah membawa permainan tradisional ini ke level kompetisi internasional.”
Gerakan Pemuda Ansor turut memberikan dukungan moral dan sosial, memandang domino sebagai aktivitas positif yang meningkatkan strategi, kedisiplinan, serta interaksi sosial.
Domino Bangkit sebagai Identitas Budaya dan Olahraga Intelektual Masa Depan
IDOT 2025 menjadi bukti nyata bahwa domino mampu menyatukan budaya, strategi, sportivitas, dan teknologi dalam satu panggung kompetisi. Melalui kerja sama HGI, PORDI, Ansor, komunitas, dan pemerintah, domino kini bergerak menuju pengakuan lebih luas sebagai simbol budaya Indonesia dan olahraga intelektual modern.
Domino tidak lagi sekadar dimainkan—domino sedang dibangkitkan, ditata ulang, dan diangkat menjadi olahraga masa depan Indonesia.
Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id
Social Header