Head Line

Bupati Pati Sudewo di Kritik Usai Naikkan PBB 250 Persen: “Demo 50 Ribu Orang, Saya Siap Hadapi!”

Koran.co.id – Kabupaten Pati memanas. Kebijakan Bupati Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen telah memicu gelombang penolakan dari berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya warga biasa, tokoh agama, petani, pelaku UMKM, hingga pensiunan PNS menyuarakan kekecewaan mereka atas kebijakan ini.

Namun, alih-alih meredam keresahan, Sudewo justru mengeluarkan pernyataan keras yang mengejutkan: ia menyatakan tidak gentar meskipun 50 ribu warga turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa.

Kenaikan PBB hingga 250% di Pati menjadi pukulan berat bagi warga, terutama di pedesaan. Banyak yang mengaku tagihan pajak tanah mereka melonjak hingga dua kali lipat lebih, padahal nilai jual objek pajak (NJOP) belum berubah signifikan.

Pernyataan Tegas Sudewo: “Tak Akan Mundur!”

Menanggapi berbagai penolakan dan rencana aksi besar-besaran, Sudewo mengeluarkan pernyataan tegas:

“Demo 50 ribu orang? Silakan. Saya tidak akan mundur. Ini untuk kemajuan Pati. Saya bertanggung jawab penuh. Jangan takut perubahan!”

Pernyataan tersebut viral di media sosial, menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, banyak yang memuji keberanian Sudewo sebagai pemimpin yang tidak populis namun visioner. Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang menilai bahwa gaya komunikasinya arogan dan berisiko menciptakan jurang antara pemerintah dan rakyat.

Menurut Sudewo, PBB di Kabupaten Pati belum pernah dinaikkan selama 14 tahun terakhir. Ia menyebut pendapatan asli daerah (PAD) stagnan dan tidak cukup untuk membiayai pembangunan.

“Kalau tidak ada keberanian menaikkan PAD, jalan-jalan kita akan tetap rusak, pelayanan tetap lemah, dan kita hanya jadi penonton. Saya tidak mau begitu,” jelas Sudewo.

Gabungan masyarakat sipil, petani, nelayan, dan ormas kini tengah menyiapkan aksi damai besar-besaran. Aksi ini direncanakan akan digelar di depan Pendopo Kabupaten, Gedung DPRD, dan beberapa titik strategis lainnya.

Sebagai Bupati baru, Sudewo punya modal politik besar dan legitimasi kuat setelah menang di Pilkada 2024. Namun, langkah ekstrem di awal masa jabatan berpotensi menggerus kepercayaan publik jika tidak segera dikendalikan secara komunikasi.

Sudewo telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin perubahan, namun kini ia dihadapkan pada ujian terbesar: mampukah ia mempertahankan legitimasi dan stabilitas sosial di tengah badai kritik?

Langkah selanjutnya akan menentukan apakah Kabupaten Pati akan melangkah menuju kemajuan, atau justru terperosok dalam konflik horizontal akibat ketegangan antara rakyat dan pemerintah.

(Red)

0 Komentar

© Copyright 2022 - KORAN