Head Line

Hubungan Investasi Indonesia–Jepang Kian Erat, Fokus ke Proyek Hijau dan Industri Masa Depan

Jakarta – Jumat, 8 Agustus 2025 - Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang menunjukkan penguatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Jepang tak hanya mempertahankan posisinya sebagai salah satu investor asing terbesar di Indonesia, tetapi juga aktif terlibat dalam pembangunan sektor strategis yang berorientasi jangka panjang.

Data Kementerian Investasi/BKPM mencatat, selama periode 2010–2024, Jepang secara konsisten menempati posisi kedua sebagai negara dengan total nilai investasi terbesar di Indonesia. Tingkat pertumbuhan realisasi investasi Jepang tercatat stabil di atas 20 persen per tahun—sebuah indikator komitmen yang kuat terhadap pengembangan sektor manufaktur, energi bersih, teknologi, dan sumber daya manusia.

Namun, pada 2024 terjadi penurunan investasi sebesar 24,8%, turun menjadi USD 3,46 miliar. Pemerintah melihat ini bukan sebagai kemunduran, melainkan peluang untuk memperkuat kerja sama yang lebih terarah dan strategis.

Diplomasi Investasi Makin Intensif

Sinyal penguatan hubungan bilateral terlihat jelas dari frekuensi kunjungan pejabat tinggi. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba memilih Indonesia sebagai tujuan pertama lawatan luar negerinya awal tahun ini. Ia bertemu langsung Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor, membahas kerja sama pertahanan, pangan, energi hijau, dan pelatihan tenaga kerja.

Sebelumnya, kunjungan serupa dilakukan oleh PM Fumio Kishida (2022) dan PM Yoshihide Suga (2020), menandakan kesinambungan relasi diplomatik yang solid dan saling menguntungkan.

Forum Investasi Strategis Hadirkan Puluhan CEO Jepang

Momentum penguatan kemitraan dituangkan dalam Indonesia–Japan Executive Dialogue 2025 yang digelar pada 6 Agustus di Jakarta. Forum bergengsi ini menghadirkan lebih dari 55 pimpinan perusahaan Jepang yang telah dan akan berinvestasi di Indonesia. Agenda utama: mendorong sinergi sektor publik dan swasta untuk proyek-proyek masa depan, terutama di bidang energi terbarukan, teknologi industri, dan infrastruktur digital.

Ketua Umum PPIJ (Perhimpunan Persahabatan Indonesia–Jepang), Rachmat Gobel, menjadi penggerak utama forum ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membangun kemitraan yang tidak hanya berbasis keuntungan ekonomi, tetapi juga nilai, kepercayaan, dan keberlanjutan.

“Indonesia dan Jepang memiliki ikatan sejarah yang kuat. Hari ini, kita bicarakan masa depan bersama: industri hijau, ekonomi digital, dan kesejahteraan jangka panjang,” ujar Gobel.

Peran Strategis Gobel Group dalam Diplomasi Ekonomi

Gobel Group memainkan peran penting dalam menjembatani kepentingan bisnis Indonesia dan Jepang. Sejak menjalin kemitraan awal dengan Matsushita (Panasonic), perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu mitra lokal terkuat Jepang di berbagai sektor — mulai dari elektronik, ritel premium (Chateraise), hingga properti seperti Opus Park Superblok di Sentul yang menggandeng Sumitomo Corporation dan Hankyu Hanshin Properties Corp.

Tak hanya itu, Gobel Group juga turut dalam proyek strategis Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) di Bekasi, yang didanai oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). Fasilitas ini akan menjadi pusat pengujian kendaraan pertama di Indonesia dengan standar internasional, mendukung transformasi industri otomotif nasional menuju era kendaraan ramah lingkungan.

Sinergi KPBU Jadi Model Kerja Sama Masa Depan

Kerja sama Pemerintah dan Swasta (KPBU) menjadi model andalan dalam berbagai proyek strategis antara Indonesia dan Jepang. Contoh lainnya adalah Pelabuhan Patimban di Jawa Barat yang menjadi simpul logistik nasional, serta AGIT di Gorontalo Utara yang membuka peluang ekspor komoditas unggulan Indonesia Timur.

Dalam forum tersebut, hadir pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, ekonom nasional Chatib Basri, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E. Masaki Yasushi. Ketiganya menekankan pentingnya menjaga kepercayaan investor Jepang serta menyelaraskan arah kebijakan ekonomi dengan peluang kerja sama strategis jangka panjang.

Optimisme Menuju Indonesia Emas 2045

Forum investasi ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana investasi berkualitas tinggi, alih teknologi, dan hilirisasi industri menjadi prioritas nasional. Jepang, sebagai mitra yang telah terbukti andal, dinilai akan terus memainkan peran sentral dalam agenda pembangunan Indonesia.

“Forum ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah ruang kerja nyata untuk mempertemukan strategi bisnis dan kebijakan publik, agar kita bisa tumbuh bersama menuju masa depan yang lebih hijau, cerdas, dan inklusif,” tegas Rosan.


Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id

0 Komentar

© Copyright 2022 - KORAN