Kapankah di Wonogiri Mulai Sekolah Tatap Muka? Ini Sebabnya..


InilahBean.com - Wonogiri, 


Ratusan sekolah di DKI Jakarta mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Demikian pula dengan sejumlah daerah lainnya.


Baca Juga : 

Namun bagaimana dengan Wonogiri. Kapankah daerah terluas kedua di Jateng ini bisa memulai menggelar PTM?


Baca Juga : 

Pertanyaan sebelumnya, terkait perkembangan COVID-19 masuk zona atau level berapa Wonogiri sekarang. Apakah dengan zona atau level yang disandang sekarang oleh Wonogiri memungkinkan menggelar PTM.


Baca Juga : 


Untuk diketahui, saat ini Kota Gaplek Wonogiri masuk level empat dalam perpanjangan PPKM. Tidak sendirian, selain Wonogiri ada Kota Solo, Klaten, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Sukoharjo. Tujuh kabupaten kota tersebut masih masuk aglomerasi level empat PPKM di Jawa Tengah.


Baca Juga : 


Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menegaskan, pelaksanaan PTM harus dilakukan bersama-sama dengan kabupaten lain yang masuk dalam aglomerasi empat di Jawa Tengah. Kebijakan tersebut adalah kebijakan aglomerasi.


Baca Juga : 

“Tentunya kami juga berkoordinasi dengan Satgas COVID-19,” jelas Bupati, baru-baru ini.

Baca Juga : 


Jekek menandaskan, pihaknya belum berencana menggelar PTM dalam waktu dekat ini. Pihaknya tidak akan tergesa-gesa menempuh kebijakan PTM.


Baca Juga :

Dia membeberkan, enggan berspekulasi untuk PTM. Ini mengingat kerentanan penularan virus Corona tidak pandang usia. Semua sudah mulai terpapar.

Baca Juga : 


“Angka penularan COVID-19 di Wonogiri masih fluktuatif. Apalagi Wonogiri masih masuk level empat,” sebut dia.***
#Wonosobo #PTM

Program Militer Dedi Mulyadi Dimulai: 39 Pelajar Nakal Resmi Jalani Pendidikan Karakter

Koran.co.id  – Sebanyak 39 siswa bermasalah asal Kabupaten Purwakarta resmi mengikuti program pendidikan karakter ala militer yang digagas oleh mantan Bupati Dedi Mulyadi. Program ini dimulai pada Kamis (1/5/2025) di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Kecamatan Bungursari, Jawa Barat. Keberangkatan para siswa ke barak militer diwarnai suasana haru dan penuh tangis dari para orang tua. Banyak dari mereka berharap anak-anak mereka bisa berubah menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. “Saya ikhlas demi kebaikan anak. Semoga jadi rajin dan nurut,” ujar Elly, salah satu orang tua siswa, sambil menitikkan air mata. Program ini ditujukan bagi siswa yang kerap bermasalah di sekolah, seperti membolos, melawan guru, hingga terlibat pergaulan bebas. Begitu tiba di barak, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas ketat seperti salat berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, pola makan ter...