Head Line

Model Belarus Vera Kravtsova Diduga Jadi Korban Perdagangan Organ di Myanmar


Model Belarus Vera Kravtsova Diduga Jadi Korban Perdagangan Organ di Myanmar, Keluarga Dimintai Tebusan Rp8 Miliar. (INSTAGRAM/@ vera_kravth)
Jakarta, DKI Jakarta - Sabtu, 18 Oktober 2025 — Dunia internasional diguncang dengan laporan tragis mengenai seorang model asal Belarus, Vera Kravtsova (26), yang ditemukan tewas setelah diduga menjadi korban perdagangan organ di Myanmar. Kasus ini kini tengah diselidiki oleh otoritas Belarus bekerja sama dengan pemerintah Thailand dan Myanmar.

Diculik Setelah Diterbangkan ke Thailand

Menurut laporan dari Maeil Business Newspaper (MK Korea), Vera awalnya menerima tawaran pekerjaan modeling di Bangkok, Thailand. Namun, sesampainya di sana, ia diculik dan dibawa ke kawasan utara Myanmar yang dikenal sebagai wilayah operasi jaringan kriminal lintas negara.

Media The Thaiger (Thailand) melaporkan bahwa Vera dipaksa bekerja di “cyber-scam camp”, yakni kamp penipuan daring yang dijalankan oleh sindikat perdagangan manusia. Setelah gagal memenuhi target, ia dikabarkan menjadi korban kekerasan berat hingga akhirnya tewas.

Diduga Jadi Korban Perdagangan Organ

Laporan investigasi The Standard (Hong Kong) menyebutkan bahwa sebelum jasadnya dikremasi, organ tubuh Vera diduga telah diambil untuk dijual di pasar gelap. Informasi ini masih menunggu konfirmasi resmi dari otoritas setempat, namun indikasi kuat mengarah pada praktik perdagangan organ ilegal yang melibatkan jaringan transnasional.

Keluarga korban bahkan mengaku dimintai tebusan hingga USD 500.000 (sekitar Rp 8 miliar) oleh para pelaku agar jasad Vera dikembalikan. Permintaan itu semakin memperkuat dugaan adanya jaringan kriminal yang terorganisir.

Investigasi Internasional Berlangsung

Kementerian Luar Negeri Belarus telah mengonfirmasi bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah Thailand dan Myanmar untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. “Kami akan memastikan pelaku diadili dan keluarga korban mendapatkan keadilan,” demikian pernyataan resmi yang dikutip MK Korea.

Sementara itu, Interpol dan beberapa lembaga HAM internasional juga menyerukan penyelidikan terbuka terkait meningkatnya kasus perdagangan manusia dan organ tubuh di wilayah Asia Tenggara, terutama di sepanjang perbatasan Myanmar.

Sorotan Dunia terhadap Perdagangan Organ

Kasus kematian Vera Kravtsova membuka kembali perhatian dunia terhadap praktik perdagangan organ dan eksploitasi tenaga asing. Wilayah segitiga emas di perbatasan Myanmar, Laos, dan Thailand diketahui menjadi salah satu pusat kegiatan ilegal, termasuk kerja paksa, penipuan daring, dan perdagangan manusia.

Organisasi UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) sebelumnya telah memperingatkan bahwa Myanmar menjadi titik rawan eksploitasi terhadap pekerja asing, khususnya dari Eropa Timur dan Asia.

Tragedi yang menimpa Vera Kravtsova menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan masyarakat internasional tentang bahaya perdagangan manusia dan organ tubuh lintas negara. Pemerintah Belarus kini menuntut penyelidikan transparan dan kerja sama internasional agar pelaku segera ditangkap.

Artikel ini telah tayang di 
Koran.co.id

0 Komentar

© Copyright 2022 - KORAN