Head Line

Timnas Indonesia Tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kluivert Bawa-Bawa Peringkat FIFA

Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Kluivert Soroti Peringkat FIFA Timnas Garuda. (AFP/DAVID GRAY)
Jakarta, DKI Jakarta - Minggu, 12 Oktober 2025 - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, buka suara usai tim Garuda dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2026. Dalam keterangannya, Kluivert menyinggung soal peringkat FIFA Indonesia yang menurutnya menjadi salah satu faktor pembeda dengan tim-tim kuat Asia seperti Arab Saudi dan Irak.

Indonesia sebelumnya kalah 0–1 dari Irak pada laga penentuan kualifikasi, hasil yang membuat langkah skuad Merah Putih terhenti di babak akhir zona Asia.

Kluivert: Peringkat FIFA Jadi Realita

Patrick Kluivert menilai kekalahan tersebut tidak lepas dari perbedaan kualitas dan pengalaman antar tim yang bisa dilihat dari peringkat FIFA.

“Kita harus realistis. Indonesia berada di peringkat ke-118 FIFA, sementara lawan kita jauh di atas. Ini menunjukkan level persaingan yang masih perlu kita kejar,” ujar Kluivert.

Meski kecewa, Kluivert tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang dianggap sudah bermain dengan disiplin dan semangat tinggi di sepanjang turnamen.

Peringkat Indonesia Diprediksi Turun

Kekalahan dari Irak membuat poin Indonesia di peringkat FIFA terancam berkurang.

Menurut perhitungan awal, posisi Indonesia yang saat ini berada di peringkat ke-118 dunia diperkirakan turun tiga tingkat menjadi peringkat 121 atau 122 pada pembaruan berikutnya.

Situasi ini menjadi peringatan bagi PSSI dan tim pelatih untuk segera melakukan evaluasi, terutama dalam hal konsistensi permainan dan penyelesaian akhir di depan gawang.

Evaluasi dan Harapan ke Depan

Sejumlah pengamat menilai, kegagalan ke Piala Dunia harus dijadikan bahan evaluasi menyeluruh, baik dari sisi strategi pelatih, program pembinaan pemain, hingga kualitas kompetisi domestik.

Kluivert sendiri menegaskan akan terus berkomitmen memperbaiki performa tim nasional agar bisa bersaing di level Asia dalam turnamen berikutnya.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari proses panjang menuju masa depan sepak bola Indonesia yang lebih kuat,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di 
Koran.co.id



0 Komentar

© Copyright 2022 - KORAN