Koran.co.id – Perusahaan kripto Mobee bersama Tether menyelenggarakan seminar edukasi bertajuk “Learn, Earn, and Explore Web3” di Universitas MH Thamrin, Pondok Gede, Jakarta Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye nasional “Zero to Crypto”, yang bertujuan meningkatkan literasi aset kripto dan teknologi Web3 di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa.
Edukasi Kripto dan Web3 untuk Mahasiswa Indonesia
Lebih dari 100 mahasiswa antusias mengikuti seminar ini. Mereka diajak memahami konsep dasar aset digital, blockchain, serta perbedaan antara teknologi Web2 dan Web3. Seminar ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang industri kripto dan teknologi finansial, antara lain:
Eko Mamahit (Web3 Educator)
Herry Hermawan (Crypto Analyst, Mobee)
Lukas Lauw (Direktur CFX)
Asih Karnengsih (Ketua Umum Aspakrindo)
Menurut Herry Hermawan dari Mobee, edukasi kripto sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang melek teknologi keuangan. “Kami ingin mahasiswa memahami kripto dari nol, dan mampu menjelajahi peluang Web3 secara aman dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Dorong Literasi Keuangan Digital yang Aman dan Inklusif
Ketua Umum Aspakrindo, Asih Karnengsih, menekankan pentingnya kegiatan edukatif seperti ini agar mahasiswa tak hanya menjadi pengguna, tapi juga inovator di era digital. Sementara itu, Direktur CFX, Lukas Lauw, menyambut positif antusiasme mahasiswa dan berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin di berbagai kampus di Indonesia.
Mobee dan Tether Perluas Kampanye Zero to Crypto
Setelah Universitas MH Thamrin, Mobee berencana memperluas kampanye Zero to Crypto ke kampus-kampus lain di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif ini menargetkan ribuan mahasiswa agar memiliki pemahaman yang kuat terkait investasi digital, keamanan data, dan peluang industri Web3.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab, kuis interaktif, hingga e-sertifikat untuk peserta sebagai bentuk pengakuan atas partisipasi aktif mereka dalam mendalami ekosistem digital yang tengah berkembang pesat.
(Red)