OPM Deklarasi Perang, Yahukimo Memanas: TNI Gugur, Warga Sipil Dibantai

Koran.co.id — Ketegangan meningkat di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) mendeklarasikan perang terbuka terhadap militer Indonesia. Dalam waktu singkat, dua serangan brutal terjadi. Satu prajurit TNI dan satu warga sipil menjadi korban jiwa.

Deklarasi dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) dengan ancaman akan menyerang aparat keamanan dan menargetkan warga non-Papua. Dalam waktu beberapa jam, ancaman itu berubah menjadi kenyataan.

Dua Serangan Maut dalam Sehari

Serangan Pertama – Warga Sipil Dibunuh
Sekitar pukul 10.00 WIT di Kampung Samboga, Distrik Seradala, dua tukang senso kayu — Udin dan Edi Supirman — diserang menggunakan senjata tajam dan panah.

Udin meninggal dunia di lokasi.

Edi Supirman mengalami luka serius dan kini dirawat intensif di RSUD Dekai.

Serangan Kedua – Prajurit TNI Gugur
Pukul 10.45 WIT, Serka Segar Mulyana, prajurit Kodim 1715/Yahukimo, ditembak oleh kelompok bersenjata OPM saat melintas di Jembatan Kali Biru, Distrik Dekai.

Serka Segar tewas di tempat akibat luka tembak di bagian tubuh vital.

TNI langsung merespons serangan ini. Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, pengejaran terhadap pelaku kini sedang berlangsung secara intensif.

“Kami akan kejar dan tindak tegas pelaku penyerangan terhadap prajurit dan warga sipil,” tegas Kolonel Candra.

Situasi di Yahukimo kini dalam status siaga satu. Aktivitas masyarakat dibatasi. Aparat keamanan melakukan penjagaan ketat dan patroli rutin untuk mencegah serangan lanjutan.

(Red)