| Warga Baduy Jadi Korban Begal di Jakarta, Kasus Berbuntut Panjang hingga Tokoh Adat Turun Tangan. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS) |
Jakarta, DKI Jakarta - Jumat, 7 November 2025 – Kasus pembegalan terhadap seorang warga Baduy bernama Repan (17) di kawasan Jakarta Pusat memicu perhatian besar publik dan tokoh adat. Insiden yang terjadi pada akhir pekan lalu itu meninggalkan luka pada tangan korban dan menyulut reaksi keras dari komunitas adat Baduy yang menuntut penyelesaian hukum secara serius.
Korban yang sedang berjalan menuju tempat tinggal kerabatnya tiba-tiba dihampiri empat pelaku bersepeda motor. Para pelaku langsung merampas barang-barang milik Repan dan melukai tangannya ketika ia berusaha mempertahankan diri. Usai kejadian, keluarga dan tokoh adat Baduy segera melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.
Tokoh Adat Baduy Bersuara, Minta Pelaku Segera Ditangkap
Tokoh adat Baduy, termasuk Jaro selaku pimpinan adat, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindak kriminal yang menimpa warga mereka. Mereka menegaskan bahwa peristiwa ini bukan sekadar kasus begal biasa karena menyangkut keselamatan masyarakat adat yang sedang berada di luar wilayah permukimannya.
Tokoh adat meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut, menangkap para pelaku, dan memberikan jaminan keamanan bagi warga Baduy yang sering beraktivitas di Jakarta. Mereka juga menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh diabaikan karena melibatkan korban di bawah umur.
Rumah Sakit Bantah Isu Penolakan Warga Baduy
Setelah kejadian, sempat beredar isu bahwa korban kesulitan mendapatkan layanan medis karena tidak memiliki identitas kependudukan DKI Jakarta. Pemerintah daerah menepis kabar tersebut. Pihak Pemprov menegaskan bahwa tidak ada penolakan layanan dan korban telah menerima perawatan sesuai prosedur.
Penolakan rumor ini penting untuk meredam kekhawatiran publik mengenai diskriminasi pelayanan terhadap masyarakat adat.
Polisi Terus Lakukan Penyelidikan
Polda Metro Jaya menyatakan tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas para pelaku pembegalan. Polisi juga meminta dukungan keterangan dari warga dan pemantauan CCTV di sejumlah titik untuk mempercepat penangkapan.
Hingga kini, tokoh adat Baduy masih memantau perkembangan kasus dan berharap polisi bekerja cepat demi mencegah ketegangan antara warga Baduy dan masyarakat luar.
Artikel ini telah tayang di
Koran.co.id
0 Komentar